A CUP OF TEA





id.pinterest.com


Kenapa judulnya A Cup of Tea?, karena kita bakal ngomongin beberapa hal yang random tapi relate sama hidup, ibarat lagi ngeteh santai gitu deh. Hari ini nulisnya tanpa kerangka, tanpa arah. Sesekali rasanya seru juga jalan aja di tengah orang asing tanpa tahu harus kemana. Membiarkan manik bergerak liar menyaksikan hilir mudik keramaian petang hari, ada yang pulang kerja, ada yang baru bersiap untuk berangkat shift malam, angkutan kota yang seenaknya menurunkan penumpang, beberapa anak jalanan yang masih sibuk menawarkan tisu dan bebalnya beberapa manusia yang masih tak patuh menggunakan pelindung diri di tengah pandemi. Rutinitas yang kadang membuat kita sampai di titik paling menyebalkan di bumi “Jenuh”. Rasa jenuh juga bagian dari konsekuensi jadi manusia, jadi kalau sedang jenuh istirahat sebentar ya!. Ibarat seseorang dalam perjalanan jauh yang sudah disediakan rest area, duduk sebentar, menghirup secangkir teh panas, menengadah melihat langit yang tak pernah penat menatap jutaan manusia di bawahnya. Dulu waktu masih di sekolah menengah rasanya pengen cepet bebas dari belenggu tugas setiap hari, sekarang malah pengen banget ngelakuin perjalanan waktu ke masa-masa itu. Dimana sepadat-padatnya tugas masih bisa haha hihi sama temen, masih bisa nikmatin nulis tiap hari, masih bisa ngeliatin adik kelas yang saya taksir hahaha, ada-ada aja. Hidup tuh gitu ya, sesuatu yang kita benci di satu hari bisa jadi hal yang paling dirindukan di masa depan. Yang ngebuat kita tuh kalau ingat jadi senyum-senyum sendiri aja gitu. 

Eh jadi inget deh, dulu tuh hewan yang paling saya takutin itu kucing, percaya nggak sekarang dia jadi favorit saya, jadi tempat ngelepas penat. Dulu, saya ingat banget waktu kelas 11 SMK di tengah pelajaran bahasa inggris, ketika sedang fokus dengan materi yang diterangkan di depan kelas, seekor kucing melompat ke atas meja, tanpa aba-aba saya berdiri di atas kursi, saat itu seisi kelas menertawakan saya, sementara teman sebangku menggendongnya keluar kelas. Saya juga punya sahabat yang di rumahnya banyak sekali kucing, dulu saya sering ke rumahnya untuk bermain GTA, karena jarak rumah kami cukup dekat, kucingnya jail sering ngejar-ngejar saya sampai harus naik ke atas sofa. Tapi seiring berjalannya waktu, dimulai dari misi penyelamatan kucing oleh adik saya, dia terlihat menyedihkan, korban kekerasan, sepertinya sih disiram air panas ntah manusia mana yang tidak berprikekucingan itu. Namanya cingu, dulu saya nggak suka main sama cingu karena takut. Suatu ketika cingu beranak, anaknya menggemaskan. Adik saya nantangin buat nyentuh anaknya cingu namanya cimi, a a a a saya teriak gitu wkwk, terus coba mengelus perlahan, nyatanya bulu kucing lebih menyenangkan dipegang ketimbang snowy si boneka beruang biru di kamar saya. Semenjak hari itu, sampai hari ini saya menobatkan diri menjadi babu kucing-kucing saya haha. Apa kesimpulannya?, hidup bukan cuma tentang melakukan apa yang kita suka, kadang kita harus belajar untuk menyukai apa yang kita lakukan. 

Berkaitan dengan hal itu juga, adalah jalan yang saya pilih sekarang, konyol kalau diingat. Selepas lulus SMP saya lagi suka-sukanya tuh masak, pengen dong masuk jurusan tata boga, orang tua saya juga kebetulan bukan yang suka mengekang anaknya, membiarkan anaknya memilih dan bertanggungjawab atas pilihannya sendiri. Akhirnya tiba hari dimana saya daftar ke salah satu sekolah menengah kejuruan negeri jurusan tata boga, kami menempuh perjalanan yang cukup jauh. Di motor Bapak saya bilang “Sa, setiap hari begini sanggup?”, saya jadi mikir lagi jarak yang ada sangat jauh, nggak tega juga kalau harus diantar jemput setiap hari, belum lagi kalau praktik harus pulang malam. Namanya juga masih terbilang bocah, setelah mengurungkan niat mendaftar kesana masih bebal juga. “Pokoknya kalau nggak jurusan masak, nggak mau lanjut sekolah ma.”, kata saya waktu itu ke ibu, beliau cuma tersenyum membiarkan saya manyun sampai tertidur. Di saat orang-orang seusia saya sedang hilir mudik mencari sekolah, menarik berkas ketika tertolak dan kesibukan-kesibukannya, saya masih melamun di kasur, mikir mau lanjut kemana, mau ngapain. Akhirnya ketika hari terakhir PPDB saya nanya ke ibu pagi-pagi, “Sekolah SMA dekat sini apa aja ma?” ibu nawarin dua pilihan, SMA dan SMK, setelah cari tau dan modal niat mau bekerja setelah lulus, SMK jadi pilihan, pasrah aja gitu datang, daftar, beruntung nilai kelulusan saya cukup baik, kalau nggak mungkin beneran nggak lanjut sekolah karena keras kepala. Eh modal asal pilih, malah jadi takdir menakutkan karena harus masuk ke kelas unggulan, isinya anak-anak yang keliatannya keren, “Mati deh kalau gini, mending masak”, iya tau nggak hasil tes IQ saya penguasaan numeriknya jelek banget, eh malah nekat masuk ke jurusan yang jelas-jelas menyesap angka setiap hari, pemandangan angka dan kolom yang huft menyebalkan sekali pada awalnya, tahun pertama saya pasrah, ikutin aja alurnya, ketika ujian  datang ya hafalin aja akunnya, cara kerjanya, bener-bener ngejalanin semuanya karena cuma modal tanggung jawab. Nggak jarang pasang muka kusut di depan ojek langganan tiap pagi buta, hiks jadi kangen almarhum. Waktu tahun kedua, saya ketemu guru yang bukan hanya sekadar guru, tapi menempatkan diri sebagai ayah sekaligus sahabat kami, disitu pelan-pelan saya memahami setiap akun (di akuntansi), saya terkagum sendiri ketika angka-angka yang awalnya berbeda nilainya itu menjadi seimbang pada akhirnya, wah ajaib wkwkw. Akuntansi jadi pilihan saya lagi ketika lulus SMK, saya memutuskan melanjutkan studi dengan bidang yang sama, see? rasa suka yang terbentuk karena sebuah proses lebih menyenangkan ketimbang yang datang secara spontan. Jadi jangan takut mencoba ya, sesekali keluar dari zona nyaman nggak semenakutkan itu kok.

Terima kasih sudah berkenan baca, tetap semangat ya jadi manusia :)

Much love,
Author.

Komentar

  1. sampai sekarang aku masih ngerasa ngejalanin ikut arus aja😩 tapi makasih tulisannya😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap semangat, setiap orang kan punya zona waktunya masing" ❤, terima kasih ya sudah berkenan baca

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer