Belajar Bisnis dan Kehidupan dari Drama Itaewon Class

Aku baru aja nih kelarin drama korea yang sempet hype banget beberapa waktu lalu. Sesuai judul, apa aja sih pelajaran yang bisa kita dapet dari drama ini, gass yuk bahas!

1. Memiliki Prinsip yang Kuat dalam Hidup

Well, yang udah pada nonton drama ini pasti paham gimana Manajer Park a.k.a ayah dari Park Sae Royi berhasil membentuk putranya menjadi pria yang hidup mengenggam prinsip hidupnya dengan begitu kukuh. Dimana pada tokoh Park sae Royi digambarkan bahwa jika bersalah kita harus meminta maaf, jika tidak bersalah jangan pernah mau menunduk dan berlutut sekalipun di depan seseorang yang memiliki jabatan tinggi atau strata sosial yang jauh di atas kita, kesalahan adalah kesalahan tidak ada pemakluman hanya karena tahta.

2. Tak ada yang Berhak Menghakimi Kehidupan Seseorang

Sekalipun ia adalah mantan narapidana yang sebenarnya pun dijebloskan ke penjara karena kesalahan investigasi yang dipalsukan, ia tak menilainya sebagai kekalahan, justru waktunya di dalam penjara di manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menyusun rencana hidup ke depan setelah bebas dari sana. Di saat dunia menilainya manusia tidak berguna, lulusan sma dan narapidana yang tidak mungkin akan diterima di mana-pun, ia tak menunduk begitu saja pada keadaan, ia bangkit dan menciptakan dunianya sendiri.

3. Pantang Menyerah Mewujudkan Target yang Sudah Ditetapkannya

Bisa banget nih diambil buat kita-kita yang sering banget ga konsisten buat mencapai target. Presentase rebahannya lebih banyak daripada geraknya alhasil banyak deh target yang meleset. Belum terlambat buat ngerubah kebiasaan ini kok, yok bisa yok!. Oh iya balik lagi ke bahasan kita, Park Sae Royi adalah salah satu role model nih buat istilah pantang menyerah, setelah bebas dari penjara ia bertekad untuk membangun kedai di daerah Itaewon setelah 7 tahun. Dan benar setelah melalui perjalanan panjang, menjadi nelayan, buruh, dan pekerjaan lain untuk membangun kedainya, ia berhasil mewujudkan impiannya dalam kurun waktu 7 tahun. Dalam perjalanannya merintis usaha kedai bersama dua sahabatnya tentu saja mengalami banyak kendala, terutama dari kubu musuh a.k.a Perusahaan Jangga yang ownernya pen tak hiiih.

4. Belajar Merintis Bisnis dari Danbam

Kedai Danbam banyak banget nih gais ngasih pelajaran terkait bisnis, dimana di drama ini digambarkan kalau kedai Danbam awalnya sepi pengunjung, bahkan terus merugi di awal pembukaannya, sampai kedatangan Yi Seo dan Geun Soo, dimana Yi Seo sebagai manajer Danbam ini merombak banyak hal mulai dari menyulap desain interior yang kuno jadi photogenic/instagramable, rasa makanan, tata ruang attitude dalam melayani pelanggan sampai strategi promosi. Alhasil Danbam bangkit, pelanggan terus berdatangan bahkan sampai membentuk antrian panjang. 

5. Jangan Cepat Puas dengan Pencapaian

Danbam nggak puas gitu aja dengan kedai yang ramai. Park Sae Royi, pak bos satu ini menetapkan target lagi untuk mewaralabakan Danbam, walaupun sempet dikerjain si kakek jahat a.k.a owner jangga yang super ngeselin dengan permainan investor, dan sempat didemo orang-orang yang mau ngebuka franchise dari Danbam, dia bersama timnya nggak nyerah, terus nyari investor, hasilnya memuaskan banget dong dia memperoleh investasi dari hal baik yang dia lakukan, well kebaikan akan selalu mendatangkan hal-hal baik, kalau nggak hari ini, lusa, atau suatu saat, percaya deh. Danbam semakin besar bahkan Park Sae Royi dan timnya setelah proses panjang berhasil mendirikan perusahaan bernama IC, Itaewon Class. Yang tentu aja bergerak di bidang makanan dan membawahi Danbam dan cabangnya, bahkan ekspansi sampai ke luar negeri, keren banget weh nggak ngerti lagi.

6. Balas Dendam Epic dengan Kesuksesan

Dendam yang disimpan Park Sae Royi dengan jangga dimulai dari dikeluarkannya ia dari sekolah, dipecatnya Ayahnya hanya karena ia membela teman sekelas yang sedang di bully oleh Geun Won, putra pertama Jangga. Dendam selanjutnya ketika manajer Park, ayah Park Sae Royi menjadi korban tabrak lari, dimana pelakunya adalah Geun Won, kasusnya dengan begitu mudah dimanipulasi dengan uang, Geun Won bebas, tukang kebun yang tak bersalah pun dipaksa menyerahkan diri. Saat bebas dari penjara, ia menginvestasikan uang duka dan asuransi kematian ayahnya dengan membeli saham Jangga, yang saat itu sedang turun nilainya karena skandal Geun Won. Dibantu manajer keuangannya, yakni  Ho Jin teman sekelasnya yang dibela sehingga Park Sae Royi harus keluar dari sekolah di masa lalu. Kesamaan keinginan ingin membalas dendam, menjadi awal mula kerjasama keduanya. Di saat Jangga goyah karena kasus korupsi ia mengambil alih jangga dengan mengakuisisinya, Si kakek jahat tadi pada akhirnya juga berlutut minta maaf. Kebaikan akan terus jadi kebaikan, mau dikurung di ruangan tertutup namanya tetap kebaikan, dibakar, dipatahkan sekalipun kebaikan akan tetap melahirkan hal baik apapun halangannya.

7. Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Park Sae Royi, jadi sosok bos idaman buat aku setelah kelarin drama ini. Kagum berkali-kali sama caranya menyelesaikan masalah, terutama ketika Hyun yi hampir dipecat oleh manager Danbam karena rasa masakannya yang terlalu biasa, Ia menyelesaikan dengan memberikan gaji dua kali lipat untuk memotivasi karyawannya bekerja dua kali lebih keras lagi. Park Sae Royi, Yi Seo, Hyun yi, Seung Kwon, dan Toni, nunjukin gimana loyalitas dan teamwork yang keren abis, gimana mereka berjuang merintis Danbam sampai harus tidur di kedai. Solidaritas mereka bisa diambil contoh sebagai modal kita dalam bersosialisasi baik di dunia perkuliahan maupu di dunia kerja, tapi hanya untuk hal-hal positif ya.

8. Rasisme

Wah yang nggak kalah seru isu rasisme yang diangkat disini juga menambah nilai dari drama ini, dimana sosok Toni yang sempat ditolak oleh sebuah bar hanya karena warna kulitnya yang gelap, bar ini menolak pengunjung yang berasal dari afrika. Tentu aja sahabat-sahabatnya di Danbam nggak tinggal diam, Yi Seo bahkan menulis satu artikel yang mengkritik bar tersebut secara terang-terangan.

9. Hidup di atas Kedua Kaki Sendiri

Terlepas dari sosok Park Sae Royi, karakter yang paling melekat di kepalaku adalah Soo Ah, gadis yang independen, pekerja keras, percaya diri, dan mampu menyelesaikan berbagai masalahnya sendiri. Masa kecil yang ia jalani di panti asuhan, dan masa remajanya dimana ia harus bekerja paruh waktu menjadi kasir toko. Saat dewasa ia meniti karirnya dengan baik, masuk universitas terbaik, begitupun bekerja dengan baik, setelah mengundurkan diri dari Jangga tempatnya bekerja, ia bahkan sudah menyiapkan plan B dengan mendirikan sebuah kedai. Kesimpulannya dalam hidup kita harus bisa bergantung dengan diri sendiri, karena tak selamanya kita bisa bersandar dan menggantungkan harapan pada orang lain sekalipun keluarga atau kerabat dekat. 

Dan tentu aja masih banyak lagi yang nggak bisa aku tulis semua disini, semoga bermanfaat yaaa!, kalau Park Sae Royi bisa kita juga bisa, HWAITINGGG!

Oleh:
Khaerunnisa Amrun
Author semestasebelumhujan.blogspot.com

Komentar

Postingan Populer